Saturday, October 07, 2006

Acara yang tidak ada Makna.

Dari puasa ke puasa, dari Ramadhan ke Ramadhan kita melihat acara tv di Indonesia tidak ada peningkatan yang berarti, yang ada hanya mengekor acara dari tv lain.

Kita lihat sekarang, di RCTI ada Terminal Ramadhan , "tut tut kujek kujek..." di TRANSTV ada "Kerajaan Sahur" dan di tv lain ada juga program acara yang serupa. Yang isinya hanya banyolan-banyolan pelawak yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Atau ada manfaatnya tapi hanya secuil.

kalo mau di bilang acara-acara tersebut hanya membuang-buang waktu. Coba jika di ganti dengan acara yang lebih berbobot seperti acara Jejak Rasul, Ilmuan Islam, dan lain sebagainya yang bobot ilmunya ada untuk kebutuhan generasi muda kita. Saat ini jika kita bandingkan acara-acara tv kita sangat rendah kualitasnya di bandingkan dengan tv-tv negara jiran kita Malaysia.

Acara-acara tv kita banyak hiburannya daripada acara-acara yang bisa menambah wawasan pemirsanya. Kita boleh bangga bahwa sinetron kita ada di putar di tv negara jiran kita. Tapi mereka punya filter yang sangat bagus untuk memutar sinetron-sinetro produksi Indonesia. Bahkan ada rekan saya dari Malaysia pernah nyeletuk ke saya, " Generasi mudah Indon kayaknya di settle untuk menjadi Entertainer semua". Kedepan Indon akan hanya jadi sebuah negara pertunjukan dengan kemerosotan moral yang tidak bisa di bendung lagi.

Negara ini terlalu liberal, dan Sukarno sudah mengtong sampahkan amanat pejuang-pejuang muslim kita terdahulu yang menginginkan negara ini di bentuk berdasarkan Agama buka liberal seperti ini. Gak tau sampai kapan bencana akan berhenti di negara ini jika kita semua tidak mau merenungi ini....

Wallahu 'alam ....

1 comment:

isnaini said...

setuju dengan Anda.
Alasan yang membuat stasiun TV kita cenderung mengumbar'hiburan' dari pada tontonan yang menambah wawasan dan ilmu pada bulan ramadhan ini bermuaran pada 'uang'. Acara seperti jejak rasul memang bagus, tapi ratingnya bisa diprediksi akan minim. Itu artinya tidak ada uang yang masuk. Sementara stasiun ramadhan, meski hanya menghibur dan tidak ada aspek maknanya sama sekali, ratingnya tingu. Artinya duit masuk dan stasiun TV pun eksis.

Saya pikir butuh waktu lama untuk membuat tontonan yang beradab dan memberi pengajaran. Bukan hanya di bulan romadhon, tapi juga di bulan lain.